¶ Wartawan :
Rachel S. (XC)
¶ Narasumber : Ibu. Oyah (Guru Biologi SMPN 1 Cileunyi)
¶ Narasumber : Ibu. Oyah (Guru Biologi SMPN 1 Cileunyi)
W : “Selamat sore, bu. Maaf mengganggu. Bisa saya minta waktu
ibu sebentar?”
N : “Silahkan.”
W : “Begini, bu. Saya Rachel dari SMAK Yahya. Saya mendapat
tugas dari sekolah untuk
mewawancarai
seorang guru berkaitan dengan kurikulum 2013. Bisa saya minta ibu untuk
menjadi
narasumber saya?”
N : “Tentu saja.”
W : “Terima kasih sebelumnya, bu. Berkaitan dengan kurikulum
2013 ini, bagaimana pendapat
Ibu sendiri
sebagai guru dengan berubahnya kurikulum?”
N : “Yah, saya
sendiri sih setuju-setuju saja. Perubahan
kurikulum ini kan dalam rangka
meningkatkan
kualitas pendidikan di bangsa kita. Bangsa kita ini juga kan mau maju
seperti bangsa
lain. Ya semuanya itu dimulai dari pendidikan anak-anak bangsa yang
nantinya akan
memimpin bangsa ini.”
W : “Menurut ibu, mengapa kurikulum yang sebelumnya harus
diganti dengan kurikulum
baru?”
N : “Seiring dengan berkembangnya jaman, IT semakin maju, dan
persaingan di dunia kerja
juga semakin sulit,
jadi pak Menteri memutuskan untuk mengganti kurikulum. Yah, seperti
ibu bilang
tadi, ini semua dalam rangka menghasilkan generasi baru yang
lebih baik.
Kalau ada kurikulum yang lebih baik, kenapa yang tidak diganti saja. Begitu kan?”
W : “Apakah di sekolah tempat ibu mengajar, sudah diadakan sosialisasi
tentang pelaksaan
kurikulum 2013 ini?”
N : “Sosialisasi sih
sudah dilaksanakan. Tapi, sampai saat ini, baru 4 orang guru yang dipanggil.
Yaitu 2 guru IPS,guru Seni dan Budaya, dan guru Komputer.”
W : “Bagi ibu pribadi, apakah kendala yang akan dihadapi oleh
guru-guru saat kurikulum baru
diterapkan?”
N : “Yang pasti adaptasi dengan perubahan kurikulum.
Kurikulum 2013 ini berubah drastis dari
kurikulum sebelumnya. Selain itu juga, semua guru
bidang studi dipaksa menguasai IT.
Mungkin bagi guru-guru di kota, hal itu tidak jadi masalah. Tapi bagi
kami guru-guru di
kabupaten, mungkin butuh pelatihan untuk mendalami IT.”
W : “Dalam hal pelajaran, apakah ada kendala lain yang
sekiranya akan dihadapi?”
N : “Yang pertama sih
karena penambahan jam pelajaran menjadi 5 jam. Sedangkan guru-guru
SMP harus memenuhi total 24 jam mengajar. Kita
guru-guru yang awalnya santai
sekarang dengan adanya pemberitahuan begitu ya menjadi
kelimpungan. Ibu saja sekarang
akan mulai mengajar di 2 SMP untuk memenuhi total 24 jam mengajar.”
W : “Apakah ada perubahan dalam bidang studinya, bu?”
N : “Berubah sih
tidak. Tapi, sekarang untuk SMP ada penambahan khusus dalam bidang studi
tertentu. Misalnya, dalam pelajaran sejarah. Siswa
diwajibkan belajar mengenai sejarah
tempat mereka tinggal dan tempat-tempat wisata yang ada disekitar
mereka secara lebih
mendalam. Dalam
pelajaran Seni dan Budaya pun mereka diwajibkan memahami
sejarah
budaya yang ada di sekitar tempat mereka tinggal.”
W : “Bagaimana tentang kesiapan ibu sebagai guru memasuki
kurikulum 2013 ini?”
N :
“Siap tidak siap sih. Tapi mau
bagaimana lagi. Ini kan sudah keputusan pemerintah.
Sebenarnya disini juga guru-guru dipaksa untuk siap. Padahal,
sampai saat ini saja belum
diadakan pelatihan.”
W : “Menurut pandangan ibu, apa saja kelebihan dari kurikulum yang baru ini?”
N : “Kelebihannya, kurikulum ini sudah mulai mengikuti kurikulum di negara-negara
W : “Menurut pandangan ibu, apa saja kelebihan dari kurikulum yang baru ini?”
N : “Kelebihannya, kurikulum ini sudah mulai mengikuti kurikulum di negara-negara
yang memiliki kualitas pendidikan baik. Selain itu, disini
pemerintah berkeinginan
membentuk
generasi yang memiliki kualitas terbaik. Dan di SMA juga sudah diterapkan
system peminatan yang akan langsung menjuruskan siswa ke bidang yang diminati siswa.
Seperti kuliah
gitu.
W : “Kira-kira apa saja kekurangan dari kurikulum ini?”
N : “Kalau kekurangannya, dengan adanya program peminatan di SMA, jumlah guru yang
W : “Kira-kira apa saja kekurangan dari kurikulum ini?”
N : “Kalau kekurangannya, dengan adanya program peminatan di SMA, jumlah guru yang
mengajar harus ditambah. Dan sebenarnya ini tidak efektif.
Karena misalnya saja, di kelas
X ada siswa yang awalnya tidak memilih pelajaran B.Inggris. Dan tiba-tiba
dikelas XI-nya
dia memilih B.Inggris. Guru yang mengajar ya tentu saja bingung. Dengan adanya murid
baru, guru harus memutuskan mengulang dari awal, atau mengajar bahan baru.”
W : “Seiring dengan berubahnya kurikulum, apakah ada
kemungkinan berubahnya buku-buku
pelajaran?”
N : “Kemungkinan berubahnya buku ya pasti ada. Kan kurikulumnya juga berubah.”
W : “Apakah yang sebenarnya diharapkan oleh pemerintah dengan
berubahnya kurikulum?”
N :
“Pemerintah mengharapkan siswa yang kreatif. Bukan hanya siswanya yang kreatif.
Gurunya pun harus kreatif dalam mengajar. Disini juga
diharapkan, siswa itu tidak lagi
menggunakan metode hafalan tapi lebih ke nalar. Ibu sempat membaca beberapa
artikel.
Menurut survey, hanya 5% siswa Indonesia yang mampu mengerjakan soal yang
membutuhkan
penalaran. Sebagai perbandingan, siswa di Korea yang sanggup
mengerjakannya mencapai 70%. Sebaliknya,
jika mengerjakan soal yang menuntut hafalan Indonesia jauh mengalahkan Korea.”
W : “Apakah perubahan kurikulum ini nantinya akan membawa
perubahan lebih baik bagi
pendidikan bangsa?”
N : “Yah, diharapkan bisa seperti itu. Tapi, untuk saat ini,
kita hanya tinggal menunggu saja
tanggal mainnya.”
W : “Terima kasih atas informasinya,bu. Maaf sudah mengganggu
waktu ibu.”
N : “Sama-sama. Semoga informasinya bisa bermanfaat.”
(Maaf kalau ada salah kata atau penulisan yang kurang tepat)
Bpk.DR.SULARDI. MM beliau selaku DEPUTI BIDANG BINA PENGADAAN, KEPANGKATAN DAN PENSIUN BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.Teman teman yg ingin seperti saya silahkan anda hubungi bpk DR.SULARDI.MM Tlp; 0813-4662-6222. Siapa tau beliau mau bantu
BalasHapus